“Cukuplah sudah aku dipermainkan selama ini. Cintaku kini hanya untuk Ilahi. Bukan untuk mana-mana lelaki!”, ungkap seorang siswi yang putus cinta.“Cinta manusia adalah palsu belaka. Cinta Allah, itu yang utama”, kata seorang yang lain.saya membaca ungkapan-ungkapan seperti ini. Semakin banyak kedengaran di dalam lirik-lirik nasyid. Semakin banyak kelihatan di blog tempat orang muda meluahkan kekecewaan.Fahamkah mereka dengan apa yang mereka ungkapkan?
Cinta Ilahi?Tiada lagi cinta lelaki?Wanita gila harta?Hanya Allah sahaja yang ’setia’?
Seperti yang pernah saya ungkapkan di dalam artikel Anti Slogan, saya memang tidak suka mendengar orang bercakap benda yang dia sendiri tidak faham. Mumbling… kata orang Putih.Apakah ada konflik antara cinta Allah, cinta lelaki, dan cinta perempuan? Cinta hanya satu. Pilih sama ada buayafriend mahu jatuh hati kepada gelifriend, atau menyerahkan cintanya hanya kepada yang Esa?
Saya tidak suka orang bermain dengan kata-kata.Jika sudah kecewa dengan si dia, tiada lagi cinta kepada penggantinya?!Janganlah bermain-main dengan kata-kata yang kosong dari makna, jauh sekali dari yakin dan percaya. Belajarlah untuk menyelami makna dan menyebut perkara yang kita jelas tahu akan makna dan maksudnya.Ungkapan cinta Ilahi bukan ungkapan yang kosong, jauh sekali abstrak dan penuh misteri.
Cinta Ilahi bukan inspirasi untuk mengungkapkan syair-syair yang bertepek di sana sini di blog siswa siswi.Jangan berlakon menjadi Rabiatul Adawiyah. Tidak perlu memakai kasutnya. Rabiatul Adawiyah itu insan yang tersendiri.Bagi kita di sini, bercintalah dengan Allah secara realiti.
Cinta Ilahi?Tiada lagi cinta lelaki?Wanita gila harta?Hanya Allah sahaja yang ’setia’?
Seperti yang pernah saya ungkapkan di dalam artikel Anti Slogan, saya memang tidak suka mendengar orang bercakap benda yang dia sendiri tidak faham. Mumbling… kata orang Putih.Apakah ada konflik antara cinta Allah, cinta lelaki, dan cinta perempuan? Cinta hanya satu. Pilih sama ada buayafriend mahu jatuh hati kepada gelifriend, atau menyerahkan cintanya hanya kepada yang Esa?
Saya tidak suka orang bermain dengan kata-kata.Jika sudah kecewa dengan si dia, tiada lagi cinta kepada penggantinya?!Janganlah bermain-main dengan kata-kata yang kosong dari makna, jauh sekali dari yakin dan percaya. Belajarlah untuk menyelami makna dan menyebut perkara yang kita jelas tahu akan makna dan maksudnya.Ungkapan cinta Ilahi bukan ungkapan yang kosong, jauh sekali abstrak dan penuh misteri.
Cinta Ilahi bukan inspirasi untuk mengungkapkan syair-syair yang bertepek di sana sini di blog siswa siswi.Jangan berlakon menjadi Rabiatul Adawiyah. Tidak perlu memakai kasutnya. Rabiatul Adawiyah itu insan yang tersendiri.Bagi kita di sini, bercintalah dengan Allah secara realiti.
0 comments:
Post a Comment